Latest Movie :
Recent Movies

Air Terjun Pengantin Phuket (2013)

Produser : Ody Mulya Hidayat, Yoen K
Sutradara : Rizal Mantovani
Penulis : Alim Sudio
Pemeran : Tamara Bleszynski, Darius Sinathrya, Kimberly Ryder, Stefan William, Laras Monca, Una Putri

Produksi :
Maxima Pictures
Dreamscape Pictures

Sumber : Film Indonesia

Sinopsis :
Setelah mengalami musibah yang merenggut nyawa tunangannya di Pulau Pengantin, Tiara (Tamara Blezynski) memutuskan untuk menenangkan diri di pantai Phuket, Thailand. Membuka sebuah bar kecil bersama sahabatnya Lea (Laras Monca), Tiara menyempatkan diri mendalami Thai Boxing.

Suatu hari sahabat semasa kuliahnya, Alan (Darius Sinathrya) yang masih menyimpan rasa pada Tiara, datang menjenguk dan berniat mengajak Tiara pulang ke Indonesia. Alan datang bersama keponakannya Maureen (Kimberly Ryder), Kenny (Stephan William) dan Aida (Una Putri).

Lea mengatur liburan mereka, dengan mengunjungi pulau-pulau di sekitar Phuket. Ketika kemudian kapal yang mereka tumpangi mogok dan terpaksa mampir di sebuah pulau asing. Tiara sadar, ada sesuatu yang aneh di pulau itu. Tiara merasa masa lalu itu terus mengejarnya.

Kata Maaf Terakhir (2009)

Produser : Leo Sutanto, Mitzy Christina, Leila S Chudori
Sutradara : Maruli Ara
Penulis : Leila S Chudori
Pemeran : Tio Pakusadewo, Maia Estianty, Ade Surya Akbar, Amanda, Kinaryosih, Dwi Sasono

Produksi :
SinemArt Pictures

Sumber : Film Indonesia


Sinopsis :
Darma (Tio Pakusadewo) menghadapi kenyataan bahwa akhir hidupnya sudah dekat. Agar dapat mengakhiri hidupnya dengan tenang, ada beberapa hal yang ingin ia lakukan yaitu shalat lima waktu, puasa sebulan penuh, berhenti merokok, dan mendapatkan maaf dari mantan isterinya Dania (Maia Estianty) dan kedua anaknya, Reza (Ade Surya Akbar) dan Lara (Amanda). Dulu, Darma meninggalkan istri dan kedua anaknya karena telah menghamili Alina (Kinaryosih), sahabat Dania. Dalam perjalanannya, hanya keinginan terakhir yang belum terpenuhi oleh Darma. Tanpa sengaja, Darma bertemu dengan Lara. Darma berusaha keras mendekati Lara yang awalnya bimbang memenuhi keinginan ayahnya. Namun, bagaimana yang lain, Dania istrinya dan Reza?


Serigala Terakhir (2009)

Produser : Adiyanto Sumarjono
Sutradara : Upi
Penulis : Upi
Pemeran : Vino G Bastian, Fathir Muchtar, Dion Wiyoko, Ali Syakieb, Reza Pahlevi, Dallas Pratama, Fanny Fabriana, Zaneta Georgina

Produksi :
PT Investasi Film Indonesia

Sumber : Film Indonesia


Sinopsis :
Di sebuah pinggiran Jakarta sekelompok remaja laki-laki tumbuh dan menjalin persahabatan yang kuat. Mereka adalah Ale (Fathir Muchtar), Jarot (Vino G Bastian), Lukman (Dion Wiyoko), Sadat (Ali Syakieb), Reza Pahlevi (Fatir), dan Jago (Dallas Pratama). Ale adalah sosok yang paling menonjol di antara mereka. Jiwa pemimpinnya sangat kentara sekali. Sementara Jarot adalah sosok yang paling tidak banyak omong dan tertutup.

Suatu peristiwa dalam sebuah pertandingan sepak bola berakhir dengan keributan. Pada saat itu Ale tampak terdesak karena lawannya menggunakan pisau. Mereka semua berusaha membantu Ale. Jarotlah yang berhasil melumpuhkan lawan dan tanpa diduga pisau itu tertancap di tubuh lawan yang rubuh bersimbahkan darah, dan mati. Seketika semua diam dan kemudian kabur meninggalkan Jarot seorang diri yang berdiri terpana tidak percaya.

Persahabatan yang sudah mereka jalin erat diuji. Jarot harus mengalami pengalaman pahit di penjara seorang diri. Tidak ada seorang sahabat pun yang memperdulikannya.

Perasaan sakit hati dan terkhianati mengubah Jarot menjadi lelaki yang keras. Keputusannya setelah keluar dari penjara untuk bergabung di kelompok Naga Hitam membuatnya jadi berseberangan dengan kelompok Ale. Karena kelompok Naga Hitam adalah musuh besar kelompok Ale.

Intrik demi intrik semakin rumit. Terlebih lagi ketika Jarot menjalin cinta lamanya kembali secara diam-diam dengan Aisya (Fanny Fabriana), adik Ale. Keputusan Jarot ini dianggap membahayakan kedua kelompok yang berseteru.


Ada Hantu di Vietnam (2012)

 Ada Hantu di Vietnam (2012)
Produser : Triandy Suyatman, Alip Sak
Sutradara : Koya Pagayo
Penulis : Aurellia Amani Salsabila
Pemeran : Guntur Triyoga, Cinta Dewi, Uli Auliani, Roger Danuarta, Aziz Gagap, Reymon Knuliqh

Produksi :
TS Media

Sumber : Film Indonesia

Sinopsis :
Jordan (Guntur Triyoga), Bianca (Cinta Dewi), dan Nayya (Uli Auliani) berkunjung ke Vietnam untuk menjenguk kakak Bianca yang baru melahirkan. Bianca juga menawari teman lainnya, Ramon (Reymon Knuligh) dan Aziz (Aziz Gagap), tetapi mereka tak bisa ikut.

Di Vietnam mereka berkenalan dengan pemuda Indonesia yang jadi TKI, Ruben (Roger Danuarta). Bianca minta tolong Ruben mencarikan pemandu untuk menemukan alamat rumah kakak Bianca. Ruben memperkenalkan John dan Lucy, warga Vietnam pada mereka.

Karena sudah malam, mereka berenam menginap di rumah penginapan di pinggiran kota. Pemilik penginapan sepasang istri yang konyol, menyambut gembira. Ternyata penginapan itu dihuni sosok kuntilanak. Satu per satu mereka pun mengalami teror yang menyeramkan, sekaligus kocak. Jordan malah nyaris selingkuh dengan kuntilanak atau arwah gentayangan yang selalu tampil cantik, seksi, menggoda, dan haus belaian lelaki.

Kuntilanak tersebut bernama Jasmine. Ia hidup di masa pergolakan revolusi Vietnam. Jasmine tewas diperkosa para tentara Vietkong. Suasana penginapan jadi kacau balau. Mereka juga minta bantuan dukun Vietnam, tapi malah lari ketakutan.

Jordan, Bianca dan Nayya pun memutuskan pulang ke Indonesia. Melupakan tujuan menjenguk kakaknya Bianca. Mereka pikir keadaan sudah tenang sepulangnya ke Indonesia. Ternyata, hantu asal Vietnam itu mengikuti mereka. Kali ini, Ramon dan Aziz kena diteror hantu Vietnam.


Bidadari-bidadari Surga (2012)

Produser : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Sutradara : Sony Gaokasak
Penulis : Sony Gaokasak, Dewa Raka, Tere Liye
Pemeran : Nirina Zubir, Nino Fernandez, Nadine Chandrawinata, Henidar Amroe, Rizky Hanggono, Chantiq Schagerl, Mike Lewis

Produksi :
Starvision

Sumber : Film Indonesia

Sinopsis :
Kehidupan Laisa dan keluarganya di Lembah Lahambay tidak mudah. Sebagai anak tertua dari lima bersaudara, Laisa harus merawat ibu dan adik-adiknya, Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta. Mereka semua bekerja keras, mulai dari menyadap karet di hutan, mengambil kayu, menganyam topi pesanan dll.

Dengan keadaan seadanya dan fisik tak terlalu sempurna, Laisa membawa perubahan bagi keluarganya dan warga kampungnya. Laisa mengubah ladang mereka menjadi perkebunan stroberi. Ketika Dalimunthe harus menikah melangkahi Laisa, Dalimunthe merasa sangat bersalah. Dalimunthe dan semua orang sibuk menjodohkan Laisa tanpa memikirkan perasaan Laisa yang sakit setiap kali perjodohan itu gagal.

Dharma, salah satu teman Dalimunthe yang membuat perasaan Laisa tak karuan, kenyataannya masih beristri. Istri Dharma yang tidak bisa memberikan keturunan merelakan Dharma menikah lagi. Laisa merasa dibohongi. Dharma minta maaf bila dia telah menyakiti hati Laisa. Hari pernikahan pun mulai disiapkan. Tapi menjelang hari bahagia itu tiba, Dharma mendapat kabar bahwa istrinya hamil. Kabar yang membahagiakan bagi Dharma tapi meruntuhkan semua harapan Laisa. Laisa kembali menyibukkan diri di perkebunannya, berusaha tampil seperti tak ada apa-apa.

Sakit yang selama ini dirasa Laisa adalah kanker paru-paru.


Perempuan Di Rumah Angker (2012)

Perempuan Di Rumah Angker (2012)
Produser : Rafdy Farizan Bintang
Sutradara : Findo Purwono HW
Penulis : TB Ule Sulaeman
Pemeran : Kartika Putri, Joe Richard, Hardi Fadhillah, Tya Restyana, Keith Foo

Produksi :
Mitra Pictures
BIC Productions

Sumber : Film Indonesia

Sinopsis :
Erwin tiba-tiba diteror telpon dan SMS oleh sosok misterius yang mengaku teman dekatnya di masa SMU. Sosok misterius itu pernah mencintai Erwin. Ia memaksa Erwin menyatakan cintanya ketika Erwin diundang ke rumah angker.

Dia akan membunuh Karina, pacarnya, jika Erwin tidak menerima ungkapan cinta sosok misterius itu. Erwin terpaksa menerima cinta sosok misterius demi keselamatan nyawa Karina. Akibatnya, Erwin tidak boleh mendekati Karina sedetik pun.

Untuk menuntaskan masalah itu, Erwin kemudian berinisiatif untuk mengungkap siapa sosok misterius itu. Ia mencoba mengingat kembali masa lalu yang pernah ia alami sewaktu masih SMU. Erwin akhirnya mengingat sosok Murni yang mati gantung diri di dalam kelas.

Erwin menemui mantan gurunya di SMU. Pak Darman, dan menceritakan kesaksian Mang Kemis penjaga sekolah. Murni bukan mati bunuh diri, tapi ia sengaja dibunuh oleh seseorang atas dasar cemburu karena berebut laki-laki yang sama-sama mereka cintai.


Habibie & Ainun (2012)

Produser : Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
Sutradara :
Faozan Rizal
Penulis : Ginatri S Noer, Ifan Adriansyah Ismail
Pemeran : Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari

Produksi :
MD Pictures

Sumber :
Film Indonesia



Sinopsis :
Rudy Habibie, ahli pesawat terbang, punya mimpi besar: membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Ainun, dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar.

Pada 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun. Ainun tak hanya jatuh cinta, dia beriman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.

Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.


Gending Sriwijaya (2013)

Produser : Dhoni Ramadhan, Dian Permata Purnamasari, Irene Camelyn Sinaga
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis : Hanung Bramantyo
Pemeran : Slamet Rahardjo, Agus Kuncoro, Sahrul Gunawan, Hafsary Thanial Dinoto, Mathias Muchus, Julia Perez, Oim Ibrahim, Jajang C Noer

Produksi :
Putaar Production
Pemda Sumatra Selatan

Sumber : Film Indonesia

Sinopsis :
Nusantara abad 16, tiga abad setelah keruntuhan Sriwijaya, muncul kerajaan-kerajaan kecil yang saling berebut kekuasaan. Kedatuan Bukit Jerai, adalah kerajaan kecil yang dipimpin oleh Dapunta Hyang Mahawangsa dengan permaisurinya Ratu Kalimanyang. Mereka memiliki dua putera: Awang Kencana dan Purnama Kelana. Dapunta Hyang yang sudah tua, memilih Purnama Kelana sebagai penggantinya, Dapunta merasa Purnama memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, cerdas dan lebih visioner dibandingkan dengan Awang Kencana yang hanya mengandalkan kemampuan olah kanuragan dan kekuatan militer.

Awang Kencana mengetahui rencana itu dan sangat kecewa. Awang kemudian menjebak Purnama,  menfitnah Purnama telah membunuh Dapunta. Purnama ditangkap oleh Awang dan dijebloskan ke penjara.Dengan dibantu oleh para tabib dan sahabat-sahabatnya, Purnama berhasil dibebaskan. Pasukan Awang mengejar Purnama, yang terdesak di lereng tebing, Purnama jatuh di jurang, tercebur di sungai dan terbawa arus deras. Pasukan Awang mengira Purnama telah tewas.

Purnama diselamatkan oleh Malini, puteri  Ki Goblek. Ki Goblek adalah pemimpin kelompok perampok. Ki Goblek yang bernama asli Kendra Kenya adalah mantan Tumenggung di Kedatuan Bukit Jerai. Sekitar 30 tahun sebelumnya Ki Goblek membantu Dapunta muda dalam merebut kekuasaan di Kedatuan Bukit Jerai. Silang sengkarut penghianatan Dapunta membuat Ki Goblek lari ke hutan, menyimpan dendam dan membentuk kelompok perampok yang menghantui Bukit Jerai.

Setelah meninggalnya Dapunta Hyang Mahawangsa, Awang dinobatkan sebagai raja di Kedatuan Bukit Jerai. Awang memerintahkan untuk membasmi kelompok perampok Ki Goblek. Kelompok perampok ditumpas. Ki Goblek tewas.  Hanya tertinggal Purnama, Malini dan delapan perempuan penenun songket, janda para perampok yang memiliki kemampuan olah kanuragan.

Sepuluh orang itu kemudian menyiapkan serangan balasan ke pusat Kedatuan Bukit Jerai. Mereka menyusup dan merebut tahta Kedatuan Bukit Jerai.


Satu Jam Saja (2010)

Satu Jam Saja (2010)
Produser : Santy Karno
Sutradara : Ario Rubbik
Penulis : Rano Karno
Pemeran : Vino G Bastian, Revalina S Temat, Andhika Pratama

Produksi :
Karnos Film

Sumber : Film Indonesia


Sinopsis :
Andika (Vino G. Bastian), Gadis (Revalina S. Temat) dan Hans (Andhika Pratama) adalah sahabat sejati dan berjanji untuk saling menjaga namun tidak saling mencintai. Andika berkesempatan mendapat beasiswa untuk pergi kuliah ke Jerman. Gadis dan Hans pergi untuk menyampaikan kabar gembira tersebut. Ternyata dalam perjalanan mereka mendapat musibah dan  kendaraannya mengalami kerusakan. Hujan begitu lebat,  Hans melakukan perbuatan terkutuk dan Gadis harus menerima akibatnya. Andika yang sejak lama mencintai Gadis  mengambil alih tanggung jawab tersebut  walaupun harus melepas beasiswa kuliah di Jerman.

Hans datang kembali dan ingin merebut Gadis. Sebagai seorang sahabat sejati , Andika lebih memikirkan kebahagiaan Gadis,  yang ada dalam pikiranya adalah melindungi sahabat sekaligus istrinya dengan menyembunyikan pertemuannya dengan Hans.  Semakin lama Gadis menyadari betapa besar cinta Andika namun waktu tak dapat menunggu kebahagiaan mereka.



5 cm (2012)

5 cm (2012)
Produser : Sunil Soraya, Ram Soraya
Sutradara : Rizal Mantovani
Penulis : Donny Dhirgantoro, Sunil Soraya, Hilman Mutasi
Pemeran : Herjunot Ali, Fedi Nuril, Pevita Pearce, Igor 'Saykoji', Denny Sumargo, Raline Shah

Produksi :
Soraya Intercine Films

Sumber : Film Indonesia


Sinopsis :
Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji) adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan sepuluh tahun lamanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Zafran yang puitis, sedikit "gila", apa adanya, idealis, agak narsis, dan memiliki bakat untuk menjadi orang terkenal. Riani yang merupakan gadis cerdas, cerewet, dan mempunyai ambisi untuk cita-citanya. Genta, pria yang tidak senang mementingkan dirinya sendiri sehingga memiliki jiwa pemimpin dan mampu membuat orang lain nyaman di sekitarnya. Arial, pria termacho diantara pemain lainnya, hobi berolah raga, paling taat aturan, namun paling canggung kenalan dengan wanita. Ian, dia memiliki badan yang paling subur dibandingkan teman-temannya, penggemar indomie dan bola, paling telat wisuda. Ada pula Dinda (Pevita Pearce) yang merupakan adik dari Arial, seorang mahasiswi cantik yang sebenarnya dicintai Zafran. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.

Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlima pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang menantang adrenalin, demi melihat kebesaran sang Ilahi dari atas puncak gunung. Tapi petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini.

Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari depan kening.


Pemberontakan Batik Madrim (1992)

Produser : Hasok Soebroto
Sutradara : Torro Margens
Penulis : Torro Margens, Armantono
Pemeran : Gitty Srinita, Baron Hermanto, Hesti Syani, Wingky Haroen

Produksi :
PT Elang Perkasa Film

Sumber : Film Indonesia



Sinopsis :
Baru sebentar menikmati kemesraan dengan Dewi Anggorowati (Gitty Srinita), Anglingdarma mendapat perintah untuk melakukan tapa lagi dengan cara berkelana menghapuskan ketidakadilan, tanpa nama dlsb, untuk menebus dosanya terhadap istri pertamanya yang mati membakar diri, sedang Anglingdarma tidak melakukannya. Maka ia terpaksa meninggalkan istrinya yang sedang hamil muda. Ia berkelana bersama Batik Madrim (Baron Hermanto) dan Klungsur (Wingky Haroen). Ketika berada di Kertanegara, Anglingdarma berhasil menyembuhkan penyakit putri raja, Ken Trisulowati (Hesty Syani). Sebentar menikah, hamil muda, kembali Anglingdarma menjalani tapanya. Kali ini Ken memaksa ikut. Di tengah jalan, ia melihat utusan raja yang menginginkan Ken jadi istri tapi ditolak, hingga Ken jatuh sakit. Ia keluar dari raganya untuk menemui utusan raja itu. Saat itu digunakan Batik Madrim untuk masuk raga Anglingdarma dan kembali ke kerajaan untuk mereguk kasih bersama Anggorowati, yang sudah lama dirindukannya. Anggorowati curiga. Ia mencari akal: minta ayam bisa bicara. Saat Roh Batik Madrim masuk raga ayam, roh Anglingdarma kembali masuk ke raganya. Karena utusannya kalah, raja yang menginginkan Ken lalu menantang duel Anglingdarma. Batik Madrim mengorbankan diri. Anglingdarma memaafkan Batik Madrim, yang bisa mengalahkan raja jahat, tapi dengan tebusan nyawanya. Dosa Anglingdarma diampuni.


Balada Cinta Angling Darma (1990)

Produser : Bambang Widitomo
Sutradara : Torro Margens
Penulis : Imam Tantowi, Bambang Adi Pitoyo
Pemeran : Baron Hermanto, Atin Martino

Produksi :
PT Kanta Indah Film
PT Sanggar Film

Sumber : Film Indonesia



Sinopsis :
Anglingdarma (Baron Hermanto) mendapat ilmu bisa mendengar bahasa binatang, tapi tidak boleh diturunkan pada siapapun. Celakanya, waktu sedang bercumbu dengan istrinya, ia mendengar pembicaraan sepasang cicak, hingga ia tertawa. Istrinya tersinggung. Setelah diberitahu, istrinya minta diajari ilmu itu. Anglingdarma tidak mau. Istrinya menganggap Anglingdarma tidak cinta lagi dan berniat membakar diri. Anglingdarma mau ikut juga demi menyatakan cintanya. Saat akan melakukan niatnya, Angling mendengar suara kambing yang mengatakan bahwa Angling hanya mementingkan diri sendiri. Angling membatalkan niatnya, sementara istrinya sudah membakar diri. Untuk membalas dosanya Angling mengembara dan menjelma menjadi belibis. Patihnya, Batik Madrim (Atin Martino), disuruh mengurusi negara. Setelah sekian lama tak pulang, Batik Madrim mencari dan berhasil memaksa Angling kembali ke


Tutur Tinular IV Mendung Bergulung di Atas Majapahit (1992)

Produser : Hasok Soebroto
Sutradara : Jopi Burnama
Penulis : Prawoto S Rahardjo, S Tidjab
Pemeran : Benny G Rahardja, Hesti Syani, Fitria Anwar, Remy Sylado, Sawung Sembadha, Agyl Shahriar, Wingky Haroen

Produksi :
PT Elang Perkasa Film

Sumber : Film Indonesia


Sinopsis :
Mpu Bajil (Wingky Haroen) dibunuh Ramapati (Remy Sylado) yang dendam pada Kamandanu (Benny G. Rahardja), karena yang terakhir ini lebih dipercaya Raja. Dan berita yang tersiar, Kamandanu lah yang membunuh Mpu Bajil. Ramapati ingin menggulingkan Kamandanu, sekaligus membunuh raja. Dia ingin Jayanegara (Agyl Shahriar), putra mahkota, yang naik jadi raja boneka bagi dirinya. Untuk melicinkan jalan dia minta bantuan Dewanggi (Fitria Anwar) yang memberi syarat tak ada korban. Dewanggi terpaksa meluluskan permintaan Ramapati, karena rahasianya ada di tangan Ramapati. Ia istri seorang pemberontak. Dewanggi memaksa Sambi (Hesty Syani), istri Bajil, untuk mencari racun dengan menculik bayinya yang baru lahir. Begitu rencana dijalankan, Ramapati menjalankan intrik sendiri. Ia juga mendatangi Sambi dengan permintaan sama. Imbalannya: kepala Kamandanu. Raja teracuni. Kamandanu mencari obat penawar. Ramapati juga meracun Kamandanu, lewat Panji (Sawung Sembadha), anak Dwipangga (Baron Hermanto), kakaknya, yang diasuhnya. Kamandanu berhasil memperoleh penawar racun, begitu juga cucu Ramapati yang bersahabat dengan Mei Shin, yang kini mewarisi ahli obat dan ternyata belum mati. Usaha Mei Shin dan Kamandanu berhasil mengobati raja. Muncul masalah baru: Dwipangga mengirim surat tantangan pada Kamandanu.


Tutur Tinular III Pendekar Syair Berdarah (1992)

Produser : Hasok Soebroto
Sutradara : Sofyan Sharna
Penulis : Prawoto S Rahardjo, S Tidjab
Pemeran : Murti Sari Dewi, Sandy Nayoan, Baron Hermanto, Wingky Haroen, Sawung Sembadha, Deddy Sutomo

Produksi :
PT Elang Perkasa Film 

Sumber : Film Indonesia

Sinopsis :
Arya Dwipangga (Baron Hermanto) mengacau Majapahit dengan tujuan membalas dendamnya pada Kamandanu (Sandy Nayoan), namun pihak kerajaan mengira pengacaunya Mpu Bajil (Wingky Haroen), yang sedang memperdalam ilmu Aji Segara Geni. Untuk itu ia sudah mandi darah tujuh anak laki turunan satria. Untuk korban kedelapan ia akan menculik kemenakan Kamandanu (Sandy Nayoan), Panji (Sawung Sembadha), anak Dwipangga dengan Ratih (lihat Tutur Tinular). Maka terjadi perkelahian antara Bajil dan Kamandanu yang memang ditugaskan untuk membawa kepala Bajil oleh raja. Di tengah perkelahian muncul Arya Dwipangga. Terjadi perkelahian segi tiga. Panji berhasil diselamatkan, dan Kamandanu yang terluka juga berhasil dilarikan istrinya, Sakawuni (Murti Sari Dewi). Luka ini mula-mula diobati oleh seorang tabib yang juga ditewaskan Dwipangga. Lalu Empu Lungga (Deddy Sutomo), yang sebenarnya masih merawat luka Kamandanu, bersama anaknya (Devi Permatasari) berhasil memulihkan Kamandanu, karena cintanya, meski akhirnya tak bisa berbalas. Kamandanu lalu membantu Sakawuni yang mencoba merebut Panji yang sudah hampir jadi korban. Bajil dikalahkan. Dwipangga muncul lagi. Setelah perkelahian sejenak, Panji muncul memanggil ayahnya. Dwipangga tak sampai hati meneruskan perkelahian. Ia menghilang sambil menyatakan dendamnya tak bisa punah. Bajil diserahkan pada Majapahit.



Tutur Tinular II Naga Puspa Kresna (1991)

Produser : Handi Muljono
Sutradara : Abdul Kadir
Penulis : Abdul Kadir, Prawoto, S Tidjab
Pemeran : Linda Yanoman, Hans Wanaghi, Ratih Widyawati S, Baron Hermanto, Rd Mochtar, Okky Irwina Savitri

Produksi :
PT Kalbe Farma
PT Kanta Indah Film

Sumber :  Film Indonesia

Sinopsis :
Mei Shin (Linda Yanoman) mengubur suaminya, lalu berjalan bersama Kamandanu (Hans Wanaghi). Di perjalanan mereka dikeroyok barisan Kediri yang tetap menginginkan pedang Naga Puspa. Mereka bisa lolos. Di rumah, ayah Kamandanu, Hanggareksa (Rd Mochtar), melarang Kamandanu kawin dengan Mei Shin. Mendengar itu, Mei Shin lari. Saat pingsan di tengah jalan, ia ditemukan oleh Dwipangga (Baron Hermanto), kakak Kamandanu yang merebut pacar Kamandanu sebelumnya. Ketika istrinya, Ratih (Okky Irwina Savitri), tahu Dwipangga menzinahi Mei Shin, terjadi konflik. Ratih lari ke rumah Hanggareksa. Kamandanu marah dan mematahkan tangan Dwipangga. Hasil "perkosaan" Dwipangga: Mei Shin hamil dan lalu dikawin oleh Kamandanu, yang lalu diberi hadiah pedang Naga Puspa. Dwipangga berkhianat. Ia melapor pada Kediri tentang pedang itu, hingga rumah Hanggareksa diobrak-abrik dan dibakar saat Kamandanu sedang pergi. Hanggareksa meninggal. Mei Shin berhasil lolos. Ketika tahu tak berhasil, pasukan Kediri menyerang Kamandanu yang berhasil lolos dibantu Sakawuni (Ratih Widyawati S), yang mencintainya dan merawat luka-lukanya. Di sini ia membiasakan diri menggunakan pedang sakti itu. Dikisahkan pula Mei Shin yang lalu pulang dan hampir tertangkap tapi lolos dibantu sepasang kakek-nenek sakti. Mei Shin melahirkan bayi perempuan. Kamandanu dan Sakawuni menunggui. Pasukan Kediri datang lagi. Kali ini Mei Shin tewas. Kamandanu mengamuk. Cukup menarik ilustrasi musik dalam film ini yang menggunakan rebab solo dan juga tembang Jawa.


Tutur Tinular I Pedang Naga Puspa (1989)

Produser : Handi Muljono
Sutradara : Nurhadie Irawan
Penulis :
Pemeran : Yoseph Hungan, Benny G Rahardja, Lamting, Elly Ermawati, Aspar Paturusi, Syarief Friant, Baron Hermanto

Produksi :
PT Kanta Indah Film
PT Kalbe Farma

Sumber :  Film Indonesia

Sinopsis :
Kisah mengambil latar belakang runtuhnya Singasari dan munculnya Kediri. Mula-mula kisah tentang kakak-beradik Arya Dwipangga (Baron Hermanto), yang senang olah sastra dan Arya Kamandanu (Benny G. Rahardja), yang asyik olah silat. Pacar Kamandanu direbut oleh Dwipangga. Ia lari dan diperangkap masuk gua ahli senjata Empu Ranubaya dan dijadikan murid. Ranubaya adalah kawan seperguruan Empu Hanggareksa, ayah Kamandanu. Cuma dua empu ini bertolak belakang dalam sikap. Hanggareksa mengabdi raja Singasari, Kartanegara (Aspar Paturusi), Ranubaya tidak mau. Kertanegara kedatangan utusan Kubilai Khan dari Mongolia yang ingin menjalin hubungan damai. Tawaran itu ditampik. Utusan Mongolia kecewa dan pulang sambil menculik Empu Ranubaya (Yoseph Hungan). Di Mongolia Empu Ranubaya sangat diperhatikan Kubilai Khan (Syarief Friant), dan disuruh membuat pedang Naga Puspa. Hal ini membuat cemburu perwira tinggi lain. Mereka merencanakan melenyapkan Empu Ranubaya. Untung ada kelompok lain yang menyelamatkan Empu Ranubaya dan pedangnya, yaitu Lou (Lamting) dan istrinya Mei Shin (Elly Ermawati), yang kemudian disuruh membawa pedang itu dan terdampar di Jawa. Pedang lalu diperebutkan para pendekar kerajaan Kediri yang baru saja dibangun menggantikan Singasari. Lou dan Mei Shin dibantu oleh Kamandanu. Lou meninggal. Mei Shin berniat balas dendam.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ayo Nonton Film - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger